Dalam acara 180 derajat kompas tv, 20 juni 2012, dibahas tentang perjuangan mengenalkan budaya bangsa ke internasional mulai dari seni musik, tari, dan kuliner. Sungguh disayangkan ketika negeri kita punya tradisi kuliner yang melimpah, tapi hanya karena kesibukan akhirnya kita hanya makan junk food, atau karena status kita memilih makan di restoran menu barat, padahal lidah kita tak bisa bohong.
Indonesia karena begitu luasnya dan beragam budayanya, menjadikan kuliner tidak ada ikon yang dikenal oleh bangsa lain, What is indonesian food, sehingga kata william wongso perlu diambil satu makanan dari daerah yang dapat menjadi ikon masakan indonesia.
Kesalahannya indonesia biasa mentransliterasi nama makanan menjadi nama berbahasa asing, padahal semestinya indonesia percaya diri dengan mengatakan sate bukan satay, gado gado bukan salad, dan nasi goreng bukan fried rice misalnya. Seperti orang jepang percaya diri menyebut sushi, di negara asia lainnya art, culinary, culture dikemas menjadi satu, itulah tantangan indonesia.
Kamis, 21 Juni 2012
Langganan:
Postingan (Atom)